Daftar
Pustaka
Daftar pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua
sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah
seperti makalah, skripsi, tugas akhir, Laporan, thesis, dan penelitian.
Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan
yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa, dosen, siswa tidak boleh mencantumkan
nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun
internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini. Mengingat arti Penting
dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun
masyarakat umum lainnya perlu mengetahui cara dan penulisan daftar pustaka yang
baik dan benar.
Ada beberapa komponen dalam penulisan daftar pustaka
yaitu :
- Nama penulis dan nama keluarga
(jika ada)
- Ditempatkannya didepan nama kecil
- Tahun Penerbitan
- Judul Buku
- Tempat Penerbitan
- Nama Penerbit
Tujuan
dan Manfaat
Penulisan Daftar
Pustaka memiliki tujuan dan manfaat yang sangat banyak diantaranya
- Ciri khas
karya tulis ilmiah.
- Rujukan, kajian
atau sumber ilmu pengetahuan terkait.
- Memberikan
kepuasan batin untuk penulis, penerbit dan sebagainya.
- Mengetahui kota atau
tempat terbit.
- Membangun kepercayaan
pembaca.
- Membantu pembaca
mencari bahan bacaan atau ilmu pengetahun terkait isi karya tulis.
Ketentuan Daftar Pustaka
Daftar pustaka ditulis dalam spasi tunggal dan antara
pustaka satu dengan lainnya ditulis dengan jarak dua spasi. Ditulis dengan
urutan nama pengarang, tahun terbit, judul buku, kota, penerbit.
Disusun berdasarkan urutan abjad nama belakang penulis
pertama (bila lebih dari satu kata). Penulisan a/ dan ibn (untuk nama Arab)
serta van (untuk nama Belanda) diabaikan dalam penyusunan abjad. Apabila
menggunakan dua sumber pustaka yang pengarangnya sama maka sumber ditulis buku
mana yang terbit dulu baru buku yang terbit kemudian. Contoh:
Saryono, Djoko.
1995. Psikolinguistik. Malang: FPBS IKIP MALANG.
____________.
1997. Religiositas Jawa dalam Fiksi Indonesia.Malang: FPBS IKIP
MALANG.
Jika karya yang dikutip
berupa terjemahan maka penerjemah ditulis dengan nama karya dan didahului
dengan kata “terj”. Judul buku dalam jurnal ataupun buku Antologi ditulis tegak
dan diberi tanda kutip. Nama jurnal dan judul buku Antologi ditulis miring.
Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke
dalam. Penulisan tanda titik (.) diletakkan setelah nama pengarang, setelah
tahun terbit, setelah judul buku, dan setelah nama penerbitnya. Penulisan tanda
koma (,) diletakkan pada nama pengarang, misalnya Sucipto, Adi. Penulisan tanda
titik dua (:) diletakkan setelah kota terbit.
Penulisan Daftar Pustaka
1. Pustaka Buku dan Buku Terjemahan
- Buku. Penulis.
Tahun terbit. Judul buku (ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi atau
cetakan (jika ada). Kota terbit: Nama penerbit.Contoh:
Nurhadi. 1990. Membaca Cepat dan
Efektif. Bandung: CV Sinar Baru.
- Buku Terjemahan. Penulis
asli. Tahun terbit buku terjemahan. Judul buku terjemahan (miring). Volume
(jika ada). Edisi (jika ada). Diterjemahkan oleh: nama penerjemah. Kota terbit
terjemahan: Nama penerbit terjemahan.Contoh:
Cushing, B.E. 1990. Sistem Informasi
Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Edisi ke 3. Diterjemahkan oleh:
Kosasih. Jakarta: R.Erlangga.
- Artikel dalam Buku. Penulis
artikel. Tahun. Judul artikel (miring). Nama editor. Judul buku (miring).
Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Kota terbit: Nama penerbit.Contoh:
Hedley, C. 1970. Reading and Language
Difficultiesm.Wilson, J.A.R. Diagnosis of Learning
Difficultiesm. Pp135-156. New York: McGraw-Hill.
2. Pustaka Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Penulis. Tahun. Judul skripsi, tesis, atau disertasi
(diberi tanda petik dua). Nama fakultas atau program pascasarjana. Universitas.
Kota.
Contoh:
Wahyudi, Johan. 2009. “Upaya Meningkatkan Kemampuan
Menyunting Karangan dengan Penerapan Metode Inkuiri”. Program Pascasarjana.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
3. Pustaka Laporan Penelitian
Peneliti. Tahun. Judul laporan penelitian (diberi
tanda petik dua). Nama proyek penelitian. Nama institusi. Kota.
Contoh:
Wahyudi, Johan. 2009. “Meningkatkan Kemampuan
Menulis Petunjuk dengan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah”. Jurnal Bahasa dan
Sastra Nomor 05 Volume 1 Tahun III. Balai Bahasa Kalimantan Timur. Samarinda.
4. Pustaka Artikel Surat Kabar
Penulis. Tahun. Judul artikel (diberi tanda petik
dua). Nama surat kabar (miring). Tanggal terbit. Halaman.
Contoh:
Wiyono, Agung. 2009. “Ayo Menulis Buku”. Majalah
Guruku. Edisi Juni 2009. Halaman 13.
5. Pustaka Artikel dari Internet
Ingat, saat menulis pustaka dari internet tidak
diperkenankan mengutip artikel dari internet yang tidak ada nama penulisnya.
- Artikel Majalah Ilmiah Versi
Cetakan. Penulis. Tahun. Judul artikel
(diberi tanda petik dua). Nama majalah (ditulis miring sebagai singkatan
resminya). Nomor. Volume. Halaman.
- Artikel Majalah Ilmiah
Online. Penulis. Tahun. Judul artikel
(diberi tanda petik dua). Nama majalah (ditulis miring sebagai singkatan
resminya). Nomor. Volume. Halaman. Alamat website.
- Artikel Umum. Penulis.
Tahun. Judul artikel (diberi tanda petik dua). Alamat website (miring).
Diakses tanggal…Contoh:
Wahyudi, Johan. 2010. “Jika Naskah Buku Ditolak
Penerbit”.Http://media.kompasiana.com/buku/2011/01/20/jika-naskah-buku-ditolak-penerbit/Diakses
pada Sabtu, 29 Desember 2014 jam 09.15.
- Kutipan dari Email. Penulis.
Judul (diberi tanda petik dua). Alamat email. Diakses tanggal…Contoh:
Kecil, Lentera. “Keterampilan Menulis Paragraf”.
weblenterakecil@yahoo.com. Diakses tanggal 29 Desember 2014.
6. Pustaka Hasil Seminar
Penulis. Tahun. Judul materi (diberi tanda petik
dua). Nama konferensi. Kota.
Contoh:
Bentliff, G and O’Donovan. 1999. “Diffusion Artefact
of Scanning Tunnelling Electron Microscopy”. Fifth International Workshop of
Electron Microscopic Techniques. Canada.
Ingat, beberapa hasil konferensi menyatakan bahwa
tidak boleh mengutip materi tanpa izin dari penulis. Oleh karena
itu carilah konferensi yang boleh dikutip tanpa harus minta izin ke
penulisnya.
7. Pustaka Hasil Wawancara
Nama pembicara (bubuhkan kata interview). Tahun.
Judul (diberi tanda petik dua). Kota.
Contoh:
Sudrajat, Ahmad interview. 2014. “Interview of
Bandeng History”. Jl. Mertapada 20.
Agar lebih meyakinkan,
pastikan Anda telah merekam ketika wawancara tersebut berlangsung. Hal ini
menjadi saksi dan bukti bahwa wawancara tersebut memang benar-benar dilakukan.
Catatan Penting Penulisan Nama
1. Nama
Penulis Lebih dari Satu Kata
Jika nama penulis terdiri atas dua
kata atau lebih ditulis dengan cara dibalik (nama keluarga di depan). Nama
utama diikuti tanda koma (,) dan singkatan nama lain diakhiri dengan tanda
titik (.). Contoh: Muhammad Habibie ditulis menjadi Habibie, Muhammad. atau
Habibie, M.
2. Nama
Penulis Diikuti Singkatan
Nama keluarga atau nama utama yang
diikuti singkatan ditulis sebagai nama yang menyatu. Contoh: William A.I.
ditulis menjadi William, A.I.
3. Nama
Penulis dengan Garis Penguhubung
Nama yang lebih dari dua kata
tetapi merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan disatukan dengan tanda
hubung. Contoh: Ahmad Al-Ghazali ditulis menjadi Al-Ghazali, Ahmad.
4. Penulis
Dua Orang
Jika ada 2 penulis, yang dibalik
hanya nama 1 penulis saja. Contoh: Saryono, Djoko dan Wahyudi Siswanto.
5. Penulis
Lebih Dari Dua Orang
Nama penulis ditulis 1 saja dan
diikuti dkk. Misalnya ada 3 penulis yaitu Kisyani Laksono, Bambang Yulianto,
dan Titik Harsiati, maka ditulis: Laksono, Kisyani dkk.
6. Penulisan
Gelar
Gelar tidak boleh dicantumkan di
belakang nama dalam daftar pustaka.
7. Penulis
Tidak Diketahui
Gunakanlah kata “anonim” jika
penulisnya tidak diketahui.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Pustaka
Akses : 4 Maret 2016 pukul 17.27
Penulis : anonym
Akses : 4 Maret 2016 pukul 17.27
Penulis : anonym
Sumber : http://www.satujam.com/membuat-atau-menulis-daftar-pustaka/
Akses : 4 Maret 2016 pukul 17.16
Penulis : Henny Alifah
Akses : 4 Maret 2016 pukul 17.16
Penulis : Henny Alifah
Sumber : http://postingan-all.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-cara-membuat-dan-contoh.html
Akses : 4 Maret 2016 pukul 17.13
Penulis : anonim
Akses : 4 Maret 2016 pukul 17.13
Penulis : anonim